Unsuccessful is A Thousand Opportunities to Rise Up

Gagal adalah Seribu Kesempatan untuk Bangkit

Oleh Bayu Tara Wijaya

“Saya tidak gagal, hanya menemukan ribuan kali cara yang salah. Saya pasti sukses karena kehabisan percobaan yang salah.” [Thomas Alfa Edison]

Kata gagal atau kegagalan selalu mengundang kita untuk berpikir negatif. Seperti, kekecewaan, penyesalan, dan bahkan pula dapat melancarkan kita untuk dekat dengan putus asa. Ini tidak baik, sangat salah kalau saat gagal pikiran negatif tersebut kita persilakan datang untuk memegaruhi saraf otak kita. Sebab, apabila terjadi justru malah akan mengakibatkan kita terjatuh tidak berdaya untuk bangkit kembali untuk maju.

Banyak yang mengakui, bahwa kegagalan adalah awal dari kesuksesan. Namun, ini tidak menjadi motivasi mudah bagi pemula dalam meniti harapan. Sering kali kegagalan menjadi batu penghalang. Coba kita ingat kembali semasa sekola, dan kita menemui gagal dalam mengerjakan soal matematika kebanyakan menyerah setelah satu kali tidak bisa atau setelah berkali-kali mencoba?

Simak cerita seorang tokoh dunia yang kita kenal seperti Thomas Alfa Edison saat uji coba bola lampu yang hingga saat ini kita mengunakan bola lampu tersebut. Bahwa ia pernah ditanya oleh bangsawan yang menyidirnya, “Thomas aku dengar kamu gagal hingga 1448 kali dalam mengadakan uji coba menemukan bola lampu listrik?” Ia pun menjawab, “Tuan maaf saya tak pernah gagal, saya cuma menemukan cara yang salah sehingga tak bisa menbuat bola lampu menyala lewat listrik sebanyak 1448 kali dan sampai pada cara yang ke 1449 kali kutemukan cara untuk menyalakan bola lampu dengan listrik.”

Untuk itu, sangat penting sekali motivasi penyelamat generasi muda kita. Agar bisa mengubah kegagalan menjadi modal mempercepat kesuksesan. Melalui contoh-contoh orang yang pernah gagal dan mampu bangkit kembali salah satu motivasi yang disampaikan dalam buku ini.

Ummu Azzam dan beberapa kawan karibnya mengisahkan catatan kegagalan yang mampu mereka tepis dalam buku ini. Memang, buku ini berisi beberapa cerita, namun yang paling luar biasa adalah bagaimana sajian cerita yang dikemas dengan banyak bahasa dakwah, motivasi, dan tentunya menggugah hati.

Buku ini sangat ringan dibaca, mudah terserap pesan ceritanya dan yang paling penting bukan ceritanya. Melainkan, proses sabar dan usaha dalam menepis kegagalan yang paling bisa mengugah kita untuk sadar bahwa ada seribu kesempatan untuk bangkit kembali. Memang ini buku bacaan ringan, tetapi sebenarnya sengaja seperti itu agar mudah bermasyarakat dengan para pengiat buku.

Jelas sekali, judul buku ini Bismillah, Aku Tidak Takut Gagal! mengajak kita untuk memanfaatkan kegagalan. Sebab, kegagalan tidak selalu negatif, ia bisa berubah menjadi positif apabila kita mampu menepisnya. Tuhan menciptakan atau membuat sesuatu tidak pernah ada yang tidak bermanfaat, termasuk kegagalan.
Mari kita adakan perubahan mainstream pola pikir kita untuk berkeyakinan bahwa “hidup tidak selamanya”, jadi tidak mungkin kalau tidak ada perubahan. Sekarang gagal pasti tidak selamanya, sebentar lagi kita akan menemui kesuksesan.

*) Bayu Tara Wijaya, Banyak nongkrong di pesantren LKP2M, sekarang pengasuh Sanggar Baca Pustaka, dan tinggal di SD12 Malang

Judul buku : Bismillah, Aku Tidak Takut Gagal
Penulis : Ummu Azzam, dkk.
Penerbit : Qultum Media, Jakarta
Tahun : Mei, 2011
Tebal : x + 262 halaman
Harga : Rp 39.500,-


Dimuat di Koran Pendidikan Edisi 24 – 30 Januari 2012

0 Komentar:

Copyright © 2012 Sanggar Baca Pustaka.