Look for the Truth (1)

Mencari Kebenaran (1)
Oleh  Bayu Tara Wijaya


Kewajiban ber-Ramadhan salah satunya adalah puasa. Berpuasa di bulan Ramadhan haruskan dijalani sesuai prosedur yang sudah ditentukan ulama’ ahli fikih? Ini yang sering muncul dalam otak kecil yang penuh dengan pernak-pernik kenakalan olah otak. Bahkan bukan hanya berpuasa saja, termasuk salat, bersedekah, dan lain sebagainya juga selalu terpikir kenapa demikian.

Kebosanan atas aktivitas yang stagnan, tidak ada inovasi atau model terbaru, lemahnya kemampuan untuk berpikir ke arah pembaharuan menjadi alasan kenakalan berpikir tersebut. Usaha-usaha untuk tidak selalu penat dengan yang namanya ubudiyah sudah banyak dilakukan. Namun, tak semudah menemukan ide-ide kreatif dalam menjalankan sebuah organisasi.

Anggap, urusan ubudiyah yang biasa kita jalani adalah sebuah organisasi. Mestinya, ia harus memiliki visi, misi, tujuan, sekaligus aksi. Program kerja yang terstruktur rapi, sebuah plan B dalam mengatasi problematika berorganisasi menjadi suatu keharusan untuk dimiliki. 

Benarkah demikian, jika memang kita berorganisasi dengan Tuhan, lantas jawaban apa yang pantas untuk menjawab, apa visi, misi, tujuan sekaligus aksi Tuhan dalam organisasinya. Kita sebagai manusia, termasuk dalam struktural manakah? 

Semakin tidak jelas bukan, kita siapa, dan Tuhan itu siapa? Katanya, Tuhan adalah orang kita sembah karena menciptakan kita, dan kita (manusia) adalah orang yang menyembah pencipta (Tuhan). Sama seperti bulan Ramadhan, kenapa kita harus berpuasa, harus begini, begitu, dan lain sebagainya. Adakah program kerja baru yang dibuat Tuhan. Tidakkan Tuhan mengikuti perkembangan zaman. 


Sudahlah, dengan keterpaksaan karena tidak tahu penjelasan detil atas semua. Sebuah kitab (Quran) yang sakral pun malah menjadi ajang berkreasi manusia untuk berpikir kreatif, katanya. Betulkah berpikir kreatif, apa bukan malah berpikir nakal?


Hanya petunjuk nurani diri kitalah yang berkata benar. Semuanya tidak benar, semuanya adalah benar. Terserah ke mana hati kita mengarah, meskipun tidak tahu siapa operator hati kita dan bagaimana cara mengoperasikannya.

0 Komentar:

Copyright © 2012 Sanggar Baca Pustaka.