The Role of Mathematics in the World of Work
Peran Matematika dalam Dunia Kerja
Oleh Bayu Tara Wijaya
Pada akhir tahun 2009 ini, Himpunan Mahasiswa Jurusan Matematika UIN Maliki Malang kembali menyempatkan untuk mengadakan kegiatan Studi Aplikatif dan Komparatif. Pada kegiatan Aplikatif, sengaja bertempat di Parbik Gula Toelangan Sidoarjo. Kegiatan ini diikuti oleh beberapa mahasiswa matematika, dengan tujuan dari studi Aplikatif ini, yakni guna melihat peluang kerja matematika di dunia nyata. Sebab selama ini, banyak para mahasiswa yang hanya berpikiran bagaimana peran matematika di dunia kerja?
Selain studi aplikatif, pula diruntut kegiatan Studi Komparatif yang bertempat di Kampus Institute Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya. Kegiatan ini merupakan studi keorganisasian oleh HMJ Matematika UIN Maliki Malang dengan Himpunan Mahasiswa Matematika ITS, dengan harapan didapatkan literatur untuk memanajemen kemajuan kepengurusan HMJ Matematika UIN Maliki Malang ke depan.
Pada studi aplikatif kali ini, diupayakan memberikan sedikit gambaran matematika di dunia kerja khususnya di pabrik gula yang diadakan HMJ Matematika UIN Maliki Malang pada tanggal 12 Desember 2009 lalu. Dari hasil analisis penulis, memang matematika meliki peran terpenting disegala bidang. Namun, peran matematika terlalu samar, tidak spesifik ke satu bidang keilmuan, sebagaimana yang disampaikan salah satu bagian pengelolaan PG Toelangan Sidoarjo, bahwa banyak matematika yang sering diaplikasikan para karyawan khususnya pada sistem kontrol pengelolaan guna.
Sayangnya, PG Toelangan tidak ada pegawai ahli yang lulusan dari Sarjana Matematika. Realitanya demikian, lebih banyak pegawai yang lulusan Teknik Industri, Pertanian, Ekonomi, juga Psikologi. Padahal hampir diseluruh pengelolaan gula di PG Toelangan Sidoarjo mengandung unsur matematika.
Matematika adalah Mother of Science, sepertinya mengalami nasib buruk di Indonesia, khususnya sempit dalam mendapatkan ruang aplikasi di dunia kerja. Sehingga wajar, lulusan matematika bekerja yang tak linier dengan lulusannya. Umumnya, lulusan matematika ruang kerja sebagai dosen saja. Seyogyanya, lulusan matematika bisa menjadi matematikawan, yakni sebagai ilmuan yang kerjanya mengembangkan ilmu matematika, tentunya disebuah laboratorium penelitian.
Untuk itu, tugas kita sebagai calon cendikiawan Indonesia, harusnya berusaha mengembangkan keilmuan masing-masing secara linier, meskipun kita juga ahli dibidang lain yang tak linier. Sebab, ilmu yang kita miliki adalah identitas kita sebagai bangsa yang maju. Marilah kita mencari dan mengaplikasikan peran kita (keilmuan kita) baik di masyarakat, di dunia kerja maupun yang lainnya guna meningkatkan keutuhan bangsa dan negara kita. Usaha yang baik menghasilkan hal yang baik pula. Semoga!!!
Oleh Bayu Tara Wijaya
Pada akhir tahun 2009 ini, Himpunan Mahasiswa Jurusan Matematika UIN Maliki Malang kembali menyempatkan untuk mengadakan kegiatan Studi Aplikatif dan Komparatif. Pada kegiatan Aplikatif, sengaja bertempat di Parbik Gula Toelangan Sidoarjo. Kegiatan ini diikuti oleh beberapa mahasiswa matematika, dengan tujuan dari studi Aplikatif ini, yakni guna melihat peluang kerja matematika di dunia nyata. Sebab selama ini, banyak para mahasiswa yang hanya berpikiran bagaimana peran matematika di dunia kerja?
Selain studi aplikatif, pula diruntut kegiatan Studi Komparatif yang bertempat di Kampus Institute Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya. Kegiatan ini merupakan studi keorganisasian oleh HMJ Matematika UIN Maliki Malang dengan Himpunan Mahasiswa Matematika ITS, dengan harapan didapatkan literatur untuk memanajemen kemajuan kepengurusan HMJ Matematika UIN Maliki Malang ke depan.
Pada studi aplikatif kali ini, diupayakan memberikan sedikit gambaran matematika di dunia kerja khususnya di pabrik gula yang diadakan HMJ Matematika UIN Maliki Malang pada tanggal 12 Desember 2009 lalu. Dari hasil analisis penulis, memang matematika meliki peran terpenting disegala bidang. Namun, peran matematika terlalu samar, tidak spesifik ke satu bidang keilmuan, sebagaimana yang disampaikan salah satu bagian pengelolaan PG Toelangan Sidoarjo, bahwa banyak matematika yang sering diaplikasikan para karyawan khususnya pada sistem kontrol pengelolaan guna.
Sayangnya, PG Toelangan tidak ada pegawai ahli yang lulusan dari Sarjana Matematika. Realitanya demikian, lebih banyak pegawai yang lulusan Teknik Industri, Pertanian, Ekonomi, juga Psikologi. Padahal hampir diseluruh pengelolaan gula di PG Toelangan Sidoarjo mengandung unsur matematika.
Matematika adalah Mother of Science, sepertinya mengalami nasib buruk di Indonesia, khususnya sempit dalam mendapatkan ruang aplikasi di dunia kerja. Sehingga wajar, lulusan matematika bekerja yang tak linier dengan lulusannya. Umumnya, lulusan matematika ruang kerja sebagai dosen saja. Seyogyanya, lulusan matematika bisa menjadi matematikawan, yakni sebagai ilmuan yang kerjanya mengembangkan ilmu matematika, tentunya disebuah laboratorium penelitian.
Untuk itu, tugas kita sebagai calon cendikiawan Indonesia, harusnya berusaha mengembangkan keilmuan masing-masing secara linier, meskipun kita juga ahli dibidang lain yang tak linier. Sebab, ilmu yang kita miliki adalah identitas kita sebagai bangsa yang maju. Marilah kita mencari dan mengaplikasikan peran kita (keilmuan kita) baik di masyarakat, di dunia kerja maupun yang lainnya guna meningkatkan keutuhan bangsa dan negara kita. Usaha yang baik menghasilkan hal yang baik pula. Semoga!!!
1 Komentar:
Matematika memang sangat berperan penting dalam kehidupan. Kebanyakan orang memandang secara realita saja, dan terkadang utilirian, sehingga sesuatu dianggap berguna apabila menguntung mereka. Matematika di sini kurang mendapat perhatian, karena keberadaannya, manfaat, serta kontribusi timbul secara tidak langsung.
Post a Comment