KEPENTINGAN RAKYAT ATAU PEMERINTAH
Pasca harga BBM naik, bukan menentramkan rakyat, tapi justru terjadi adu panco antar aparat pemerintah dengan rakyat. Itulah realita dari harapan pemerintahan pak Susilo Bambang Yudhoyono yang ingin kesejahteraan justru timbul kekerasaan.
Apa yang memicu kekerasaan tersebut? Tentunya dijawab dengan suara, “Turunkan harga BBM”. Kebijakan pemerintah yang katanya, “Tidak mau kalah dengan rakyat”. Apa daya rakyat untuk menentang pemerintahan? Kita tenggok, siapa yang merasakan kesejahteraan dan kesengsaraan “Pemerintah atau rakyat?”. Tentunya dijawab dengan suara “Rakyatlah yang merasakannya”.
Dalam jumpa pers, 2 Juni lalu di Kantor Presiden, Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pesannya bahwa rakyat diharapkan berdamai dengan pemerintah, bukan aksi kekerasan yang semestinya ditampakkan tapi kedamaian. Kata Yudhoyono, “Negara jangan mau kalah dengan pelaku kekerasan. Negara harus menegakkan tatanan untuk kepentingan rakyat Indonesia”. Inilah sapaan Yudhoyono terhadap rakyat.
Renungilah, masalah apa ini? Tatanan baru seperti apa yang berimplikasi pada kesejahteraan rakyat? Siapakah yang seharusnya memulai berdamai? Bukankah yang berbuat harus bertanggung jawab? Tentu jawabnya sangat jelas ada di depan mata.
DIMUAT DI JAWA POS, RABU 4 JUNI 2008
0 Komentar:
Post a Comment