Questioned the Prestigious of Indonesia

Menyoal Indonesia yang Bermartabat
@Ababayu | Bayu Tara Wijaya


Buku Berguru pada Realitas, Refleksi Pemikiran Menuju Indonesia Bermartabat merupakan percikan gagasan KH. Salahuddin Wahid atau yang akrab dipangil Gus Sholah. Gagasan hasil merefleksi beliau untuk kemantapan Indonesia yang lebih baik. 

Buku ini diklasifikasikan dalam sub-sub tema yang bernuansa keagamaan meliputi: (1) Tuhan dalam Realitas Keberagamaan Kita, (2) Etika Islam dalam Bermasyarakat, (3) Pendidikan dan Dunia Pesantren, (4) Oase Ramadhan dan Estetika Ritual, (5) Hubungan Agama dan Negara, (6) Dinamika Keberagamaan, (7) Mengukur Kesetiaan Berbangsa, (8) Prinsip dan Etika Kepemimpinan, (9) Dinamika Kepemimpinan Nasional, dan (10) Kaum Muda dan Kaderisasi Kepemimpinan.

Secara mendalam, buku ini mengajarkan kita untuk berguru pada realitas. Setiap apapun yang ada di depan manusia perlu direnungkan dan diambil hikmah dari kondisi riil saat ini. Merasa ada pesan yang mendalam, Gus Sholah memberikan contoh pada kaum muda bahwa Indonesia akan bisa lebih bermartabat apabila masyarakatnya mau belajar dari kenyataan.

Melalui perspektif beliau sebagai agamawan, yakni perspektif keagamaan yang dipandang secara universal semua umat manusia memiliki kemampuan yang sama dalam menyelesaikan masalah. Jadi, untuk menjadi bangsa yang bermartabat yang pertama adalah memartabatkan pribadi dahulu. Sudahkah masyarakat baik? Kalau masyarakatnya sudah baik, maka Indonesia pun akan menjadi baik.

Membincang masalah kepemimpinan, meskipun seorang pemimpin di Indonesia sudah baik, tetapi kalau saja masyarakat Indonesia memiliki moral yang kurang baik. Tentu perjalanan kepemimpinan pun tidak akan berhasil.

Gus Sholah memberikan banyak contoh kepemimpinan, seperti yang dicontohkan dari buku “The 100, a Ranking of the Most Influential Persons in History” karya ilmuan Michael H Hart asal Amerika Serikat. Hart memilih Rasulullah sebagai tokoh pada urutan pertama, alasannnya “Muhammad adalah satunya manusia dari keluarga sederhana yang mampu dan telah berhasil menegakkan dan menyebarkan Islam, salah satu agama terbesar di dunia. Dan, pengaruhnya hingga kini masih tetap kuat, mendalam dan berakar.

Sebenarnya, sudah cukup bekal untuk menjadi Indonesia bermartabat, asalkan masyarakat sudah menjadi manusia yang bermartabat, dengan sendirinya Indonesia akan bermartabat.

Melalui renungan pemikiran Gus Sholah yang secara umum isi dari buku ini sudah banyak yang dipublikasikan beliau melalui beberapa media masa nasional maupun seminar-seminar. Meskipun demikian, gagasan mendalam yang beliau usung selalu baru untuk dirujuk sebagai pedoman menjadi manusia yang bermartabat untuk Indonesia yang bermartabat.

Inilah makna terpenting yang beliau sampaikan dari setiap sub-sub, dan setiap tema yang beliau angkat. Tentunya dengan bahasa dan pembahasan yang lebih memasyarakat. Mengingat beliu adalah tokoh nasional yang latarbelakang berpendidikan dan beragama. Berguru pada Realitas adalah topik yang sangat menarik untuk direnungkan dan dijadikan contoh bahwa manusia bisa melakukan hal yang luar biasa apabila mau belajar. Indonesia pun ada karena ada yang mau berguru realitas. Akhirnya, buku ini sangat baik untuk dibaca dan direnungkan pesan tersiratnya untuk memartabatkan Indonesia.[]

Judul : Berguru pada Realitas, Refleksi Pemikiran Menuju Indonesia Bermartabat
Penulis : KH. Salahuddin Wahid
Penerbit : UIN-Maliki Press
Cetakan : I, 2011
Tebal : xvii + 483 halaman 

0 Komentar:

Copyright © 2012 Sanggar Baca Pustaka.